Sering kali kita berdoa : Ya Tuhan beri aku kebahagiaan. Tuhan berkata, "Tidak.
Ya Tuhan jauhkan aku dari kesusahan.Tuhan berkata, "Tidak.
Ya Tuhan beri aku kesembuhan. Tuhan berkata, "Tidak.
Ya Tuhan mengapa aku harus susah, mengapa aku harus sakit, mengapa aku harus menderita, WHY ME…..??. Tuhan berkata, “ WHY NOT…!!!”
Kadang kala kita berpikir bahwa Tuhan tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan dan bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali
Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya tanpa susah payah.
Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan.
Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhan terus meningkat.
Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Tuhan) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu.
Begitu pula dengan Tuhan, segala yang kita minta Tuhan tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Tuhan mengabulkan nya. Karena Tuhan tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam" dengan berbaik sangka memahami tiap keputusan Allah yang terjadi .... banyaklah berbuat kebaikan dan terus berdoa.
Allah berfirman dalam Al Qur’an surah ke 31, ayat 22:
“Dan barangsiapa menyerahkan dirinya kepada Allah dan dia berbuat kebaikan, maka sesungguhnya dia berpegang kepada tali yang kukuh. Dan hanya kepada Allah kesudahan segala urusan”.